Bisakah orang mati mendengar dan merasakan kehadiran kita?

Rabu, 14 Juli 2010

Jika kita mengabaikan orang-orang yang mengajak kita kepada kebaikan maka berwaspadalah, bisa jadi pendengaran kita telah Mati


“Semoga keselamatan tercurah kepada kalian wahai para penghuni kubur yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan. Insya Allah kami akan menyusul kalian. Semoga Allah mencurahkan rahmatNya kepada mereka yang telah pergi dan mereka yang menyusul kemudian. Kami memohon keselamatan dari Allah bagi kami dan kalian. Ya Allah, janganlah engkau halangi kami dari pahala mereka, janganlah Engkau fitnah kami sepeninggal mereka, ampunilah kami dan mereka!”
Doa diatas merupakan doa yang diucapkan ketika melewati kuburan, untuk memberikan salam bagi para penghuni kubur. Lalu pertanyaannya adalah bisakah orang mati mendengar ucapan orang hidup dan merasakan kehadirannya?

“Ia mendengar suara langkah sandal mereka pergi meninggalkan kuburnya” (H.R Bukhari dan Muslim).

Dalil tersebut menunjukkan bahwa secara umum orang yang telah meninggal dunia bisa mendengar ucapan orang yang masih hidup, akan tetapi hal itu tidak selalu begitu. Pada satu kondisi yang berbeda orang yang telah meninggal dunia tidak bisa mendengar.
وَمَا يَسْتَوِي الأحْيَاءُ وَلا الأمْوَاتُ إِنَّ اللَّهَ يُسْمِعُ مَنْ يَشَاءُ وَمَا أَنْتَ بِمُسْمِعٍ مَنْ فِي الْقُبُورِ

dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar[1254]. (Q.S Faathir[35]: 22)

[1254] Maksudnya: Nabi Muhammad tidak dapat memberi petunjuk kepada orang-orang musyrikin yang telah mati hatinya.

Kata “Mendengar” diayat tersebut maksudnya adalah dalam arti menerima ajakan. Allah menjadikan orang-orang kafir seperti orang mati yang tak bisa mengikuti bila ada yang mengajaknya. Orang yang mati, walaupun bisa mengerti dan memahami maknanya, namun tetap tak bisa menjawab ucapan dan melaksanakan apa yang diperintahkan serta menjauhi apa yang dilarang. Seperti halnya orang kafir.
وَلَوْ عَلِمَ اللَّهُ فِيهِمْ خَيْرًا لأسْمَعَهُمْ وَلَوْ أَسْمَعَهُمْ لَتَوَلَّوْا وَهُمْ مُعْرِضُونَ

kalau Sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. dan Jikalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar itu). (Q.S Al Anfaal [8] :23)

فَإِنَّكَ لا تُسْمِعُ الْمَوْتَى وَلا تُسْمِعُ الصُّمَّ الدُّعَاءَ إِذَا وَلَّوْا مُدْبِرِينَ

Maka Sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling membelakang[1176]. (Q.S Ar Ruum: [30]: 52)

[1176] Orang-orang kafir itu disamakan Tuhan dengan orang-orang mati yang tidak mungkin lagi mendengarkan pelajaran-pelajaran. begitu juga disamakan orang-orang kafir itu dengan orang-orang tuli yang tidak bisa mendengar panggilan sama sekali apabila mereka sedang membelakangi kita.
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ

dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar[1254]. (Q.S Faathir[35]: 22)
[1254] Maksudnya: Nabi Muhammad tidak dapat memberi petunjuk kepada orang-orang musyrikin yang telah mati hatinya.

Berdasarkan ayat-ayat tersebut diatas menunjukan kita beberapa hal, yaitu : bahwa orang mati dapat mendengar dan merasakan kehadiran orang yang masih hidup,oleh karena itu berikanlah salam kepada para penghuni kubur pada saat kita melewatinya.

Namun hal yang tidak kalah penting adalah, jangan sampai pendengaran kita seperti pendengaran orang yang telah mati atau orang kafir yaitu mendengar dan memahami makna dari ajakan orang untuk berbuat kebaikan, namun tidak dapat menjawab atau melaksanakan perintah dan laranganNya. Jika kita mengabaikan orang-orang yang mengajak kita kepada kebaikan maka berwaspadalah, bisa jadi pendengaran kita telah mati. Semoga kita diberikan kemudahan dalam beribadah.

http://www.percikan-iman.com/

0 komentar: